ALAT BANTU SEKS Untuk Pasutri

Posted by Sate Ayam on Wednesday, September 30, 2009



Di sini kita kutip pendapat dua doktor pakar problema seksual, yakni prof.dr.dr. Wimpie pangkahila, spand, faacs (androlog dan seksologi) dari bali, dan dr. Boyke dian nugraha, dsog (genekolog dan konsultan seks) dari jakarta.”Alat bantu seks tentu saja perlu bagi yang memerlukannya,” ungkap dr wimpie, “siapa yang memerlukannya?

Bagi pria yang tidak punya pasangan, tidak punya istri. Atau suami yang karena tugas, pisah dari istri. Suami pelaut misalnya, atau suami tugas beberapa tahun di luar kota atau luar negeri.daripada ia melakukan hubungan dengan perempuan lain, atau pekerja seks, tentu lebih baik memakai alat bantu. Lebih aman. Bebas penyakit. Bebas risiko hamil.atau kalau dia seorang wanita, janda misalnya, menurut saya lebih baik menggunakan alat bantu seks.

Daripada hidup liar, melakukan seks bebas, dari segi kesehatan tidak baik, dari segi nilai-nilai moral kurang pantas, dari segi etika juga tidak baik.
Alat bantu seksual itu secara ilmiah memang digunakan untuk kasus tertentu. Misalnya, pada perempuan yang mengalami disfungsi orgasme. Kegagalan orgasme yang disebabkan gangguan seksual pada suaminya. Salah satu cara latihan, yang disebut program masturbasi, bagi wanita yang mengalami kegagalan orgasme.”Bagaimana komentar dr boyke?”Alat bantu seksual bisa digunakan oleh mereka yang memang membutuhkan pembaruan. Tapi juga ada yang menjadikannya sebagai usual saja, sebagai kebutuhan sehari-hari, dan biasanya digunakan oleh wanita yang mengalami menopause.sementara pria menggunakan dengan tujuan membangkitkan gairah. Terutama pria yang tinggal berjauhan kota dengan istri, dan saat bertemunya pun terbilang memakan waktu yang cukup lama.

Pelaut misalnya.jadi, kalau sekarang marak penjualan alat bantu seks, karena orang sekarang kian menyadari, bahwa urusan seks adalah sesuatu yang nikmat dan merupakan hak azasi manusia, klo anda butuh
poles marmer silakan bisa di cek.dengan gencarnya media massa memasang gambar dan menulis tentang hubungan intim, orang sekarang - terutama wanita yang tidak bersuami - merasa diri masih boleh menikmati seks. Dengan begitu saja, dia merasa terpuaskan seksnya tanpa harus mencari laki-laki, dan terlepas dari bahaya penyakit kelamin.saya pikir, menggunakan alat bantu, lebih baik daripada berhubungan intim dengan orang lain yang kebersihannya belum jelas - bisa saja ada virus hiv aidsnya atau penyakit kelamin lain.

Sementara alat bantu seks bisa disimpan di tempat yang higienis(carilah pembantu yang pas untuk bekerja di rumah anda silakan lihat di penyalur baby sitter).bagaimana sebaiknya menggunakan alat bantu seks di antara pasangan suami-istri?”Mencari variasi, mungkin ya,” ujar dr wimpie, “tapi kalau istrinya tidak menghendaki kan tidak bisa. Pada umumnya, suami-istri menggunakan alat bantu seks, kalau istrinya gagal orgasme pada saat berhubungan seksual dengan suami.




http://www.untukku.com

More aboutALAT BANTU SEKS Untuk Pasutri

Tips Belanja Pakaian Untuk Anak Anda

Posted by jenggot kambing on Tuesday, September 29, 2009

MEMILIH busana muslim anak ternyata gampang-gampang usah. Karena makin besar usia anak, makin beragam pilihan Anda pahami, karena anak pun memiliki selera busana muslim khusus yang kadang-kadang berbeda dengan selera yang diinginkan orangtuanya yang biasanya bikin busana di Penjahit Kebaya. Apalagi untuk busana muslim pesta, atau anak diajak ikut serta dalam acara semiformal dengan klien orangtua. Tentu Anda tidak ingin anak Anda tampil kumuh dan terlihat aneh bukan?

Hal yang paling penting di dalam memilih baju muslim, pastikan anak suka busana muslim dan mau memakainya. Sebenarnya ini aturan mendasar dalam berbelanja busana muslim anak. Kita sendiri juga tak mau mengenakan busana muslim yang tak kita sukai, bukan?

Kesalahan yang sering terjadi, ibu-ibu main beli saja busana anak tanpa memikirkan anaknya suka atau tidak. Padahal, sejak mulai bisa menyatakan pendapatnya, anak sudah bisa menentukan baju apa yang ingin dipakainya. Mubazir kan, kalau beli banyak-banyak tapi selera busana muslim anak hanya tertentu saja.
Jadi, sedapat mungkin ajak dan libatkan anak saat membeli baju muslim. Kalau tak memungkinkan, kenali tokoh kesayangannya, warna favoritnya, gambar yang disukainya. Pokoknya, semua yang berkaitan dengan kesukaannya. Anak punya selera sendiri dan mungkin bisa kita turuti. Kecuali kalau menurut kita tidak pantas, bisa kita arahkan.

Tapi yang terpenting, beli busana muslim atau
Jilbab Anak yang sesuai dengan selera anak sehingga pasti dipakai. Pikirkan juga harga baju muslim anak yang terjangkau bagi pengeluaran Anda. Cari Toko Baju atau tempat menjual baju dengan harga terjangkau. Jangan sampai sudah diajak ke mall, anak ngotot minta sementara dana tak cukup. Ingat, konteks kita adalah bagaimana bisa hemat berbelanja baju anak.

Biarkan anak memilih baju sesuai seleranya. Kalau si kecil bingung, beri alternatif pilihan. Ini juga berlaku jika pilihan anak tak sesuai dengan Anda. Satu ukuran lebih besar. Selama baju itu tidak kedodoran, membeli satu ukuran lebih besar dari badannya sekarang ini, paling tidak bisa membuat baju dipakai sedikit lebih lama. Ingat, satu ukuran saja selisihnya, jangan banyak-banyak.
r

umahmadani.com
More aboutTips Belanja Pakaian Untuk Anak Anda

Mengasah Bakat Anak di Sanggar Lukis

Posted by jenggot kambing

Seperti seorang arsitektur, desain grafis, visual artistik maupun animasi, bahkan dokter sekalipun, seni dapat menjadi tambahan ilmu yang ditekuninya. “Pandai melukis kan juga dapat menjadi modal untuk menggambar anatomi manusia misalnya,” tambahnya lagi. Bahkan salah satu murid Makmur sekarang sudah di Thailand dan bekerja sebagai desainer interior hotel.

Murid-murid Makmur bukan hanya didominasi oleh kalangan anak-anak kecil dan remaja saja, beberapa orang dewasa dengan beragam profesi juga ikut mendalami seni lukis bersama dengan dirinya. Termasuk itu beberapa guru dan kepala sekolah. Menurut Makmur, guru-guru tersebut bergabung di sanggarnya guna mempermudah cara penyampaian pelajaran kepada para muridnya.”Untuk anak-anak SD kan biasanya lebih gampang kalau belajarnya memakai media lukisan, jadi mereka (guru-guru-red) belajar di sini, ya salah satu tujuannya seperti itu,” papar Makmur.

Mengarahkan Hobi Melukis

Karena setiap anak memiliki perbedaan. Metode pelajaran di sanggar ini juga berbeda-beda untuk setiap anak. Tergantung sudah sejauh mana kemampuannya. Anak TK biasanya diajari mewarnai dan melengkapi gambar yang sebelumnya sudah selesai setengah atau belajar dengan Baby Flashcards.

Kemudian berlanjut pada kreativitas melukis menggunakan cat air, krayon. Menggambar dengan krayon biasa dan krayon neocolor I, melukis pakai cat air, cat minyak, cat acrylic dan cat air poster.

Setiap alat lukis memiliki teknik yang berbeda. Contohnya cat air poster lama kering. Tak sama dengan cat acrylic yang cepat kering. Sehingga dalam proses menggambar tidak boleh berhenti karena akan membuat hasilnya berbeda. “Saya hanya ingin mengarahkan bakat anak saja, kalau jadi pelukis atau tidaknya terserah dia,” ujar Harwi, salah seorang orangtua yang menemani anaknya kursus lukis di Sanggar Lukis.

Harwi memberi contoh anaknya, Rangga yang saat ini berusia 9 tahun memang sangat hobi menggambar dan sering mengikuti kompetisi lukis. Meskipun belum pernah menang, hobi Angga terhadap lukisan mendorong dirinya untuk memberikan arahan kepada buah hatinya untuk mengembangkan bakat lukisnya dengan bergabung di sanggar lukis.“Karena saya melihat dia suka gambar tak ada salahnya saya masukkan ke sini,” tambah perempuan yang berprofesi sebagai guru TK ini.

Tak jauh beda dengan Harwi, Efi, ibunda dari Filza Alyani mengaku mendukung bakat Filza yang suka corat-coret dengan memasukkannya di sanggar seni. Apalagi Filza yang sekarang ini baru berusia 6 tahun sudah memiliki prestasi yang membanggakan di bidang seni lukis. Di rumahnya sudah tersimpan sekitar 50-an piala yang berjejer rapi (Sandal Lucu).

Sebagai orangtua, Efi tidak terlalu memaksakan anaknya untuk berkreasi. Filza yang juga masih sekolah di TK Aba 13 Helvetia hanya diberikan dorongan dan motivasi saja. “Filza kan masih anak-anak, mungkin ini hanya kesenangannya saja. Kita lihat saja ke depan nanti. Sebagai orangtua kita ingin memberikan jalan bagi anak-anak untuk berkreasi,” pungkasnya.

harian-global.com
More aboutMengasah Bakat Anak di Sanggar Lukis